Berastagi |
Bukit Gundaling merupakan objek wisata yang terdapat di pinggirkota Berastagi, yang terletak kurang lebih 60 km dari kota Medan. Pemberian nama Gundaling oleh masyarakat sekitar memiliki sejarah tersendiri. Cerita yang merebak di masyarakat berkembang dari lisan ke lisan sehingga menjadi cerita rakyat tersendiri.
Awal kisah terbentuknya nama Bukit Gundaling adalah terjadi pada masa sebelum Indonesia merdeka. Di kisahkan bahwa pada zaman
dahulu ada seorang pemuda berkebangsaan Inggris yang tinggal di daerah
Berastagi sebagai penyebar agama nasrani. Suatu hari ketika
berjalan-jalan di sebuah bukit dia bertemu dengan seorang gadis yang
merupakan penduduk asli daerah tersebut. Gadis itu memiliki paras yang
cantik dengan rambut panjang yang terurai, tutur bahasanya sopan dan lembut membuat sang pemuda begitu terpana dengan keelokan sang gadis.
Singkat kata, maka dengan rasa hati-hati dan sedikit ragu pemuda tersebut menyapa sang gadis, Walau bahasa daerah yang ia gunakan masih terlalu kaku. Tak terduga ternyata si gadis membalas sapaan pemuda tersebut walau dengan
raut muka malu-malu maka mulailah sang pemuda mengajak sang gadis
mengobrol sampai tak terasa waktu telah menjelang sore. Ketika sang gadis sadar jika waktu telah sore, gadis itu berpamitan kepada pemuda itu untuk pamitan pulang karena orang tuanya sudah
menunggu di rumah. Sang pemuda sebenarnya enggan untuk melepaskan sang
gadis karena masih ingin berlama-lama dengannya, tapi karena sang gadis
terus memaksa maka dengan berat hati direlakanlah sang gadis untuk
pulang.
Sejak kejadian itu sang pemuda selalu teringat dengan sang gadis dan selalu ingin bertemu dengannya, demikian
juga halnya dengan si gadis tadi. Tampaknya kedua insan ini telah
terkena panah cinta karena setiap hari saling merindukan satu sama lain.
Singkat cerita, mereka jadi sering melakukan pertemuan di
bukit itu dan akhirnya berikrar menjadi sepasang kekasih. Setiap hari
dari pagi menjelang sore keduanya sering bercengkrama di bukit itu.
Bukit tersebut merupakan bukit yang ditumbuhi
rimbunan pohon pinus. Ketika telah tersampaikan hasrat hatinya maka
berpisahlah keduanya untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Orang tua si gadis melihat banyak perubahan pada anak diri gadisnya yang sering melamun dan tersenyum-senyum sendiri. Bahkan sudah sekian lama sang gadis tak pernah lagi mau disuruh untuk pergi ke ladang membantu orang tuanya. Akhirnya timbul lah kecurigaan dalam hatinya tentang kelakuan anaknya tersebut. Dengan rasa penasaran orang tua si gadis mengikuti kemana perginya si anak secara diam-diam. Betapa terkejutnya orang tua si gadis mengetahui si anak berhubungan denganorang asing dan tak dikenal. Maka murkalah si orangtua tersebut, kemudiandengan paksa membawa anaknya pulang sehingga membuat si pemuda terkejut.
Sejak saat itu sang gadis di kurung orang tuanya di rumah dan tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa seizin orang tuanya dan tanpa ditemani saudaranya. Orang tua si gadis berniat
menikahkan si gadis dengan sepupu dekatnya. Rencana pernikahan telah
dibuat dengan cepat tanpa meminta persetujuan si gadis. Sementara si
gadis setiap harinya selalu dirundung kesedihan dan matanya bengkak
karena sering menangis. Dia menangis karena tidak bisa lagi bertemu
dengan kekasihnya. Demikian juga dengan sang pemuda selalu resah dan
gelisah karena tak bertemu pujaan hatinya.Dengan di
dorong oleh rasa rindu yang menggebu maka nekatlah sang pemuda menemui
sang gadis di rumahnya dengan mengendap-endap pada malam hari. Dalam
keadaan gelap gulita sang pemuda mendekati kamar sang gadis dan memanggil namanya dengan suara yang lembut dan pelan. Sebab ia takut ketahuan orang tau si gadis. Ketika sang gadis mengetahui dan mendengar suara kekasihnya maka dengan segera ia membuka jendelakamarnya. Dari jendela kamarnya
sang gadis mengatakan kepada pemuda itu bahwa ia dalam masa pingitan
dan akan segera di nikahkan dengan sepupu dekatnya. Terkejutlah sang
pemuda, lalu menyarankan si gadis untuk kabur bersamanya.
Setelah bersepakat
untuk bertemu di bukit tempat mereka biasa bertemu, pulanglah si pemuda
ke rumahnya. Pada keesokan harinya pergilah si pemuda ke bukit tempat
mereka janji bertemu. Dia menunggu sang gadis dengan perasaan gelisah.
Sementara sang gadis berusaha keluar dari rumahnya lewat jendela. Tapi
memang malang nasib si gadis karena masih dalam perjalanan ternyata keluarganya mengetahui niat si gadis lalu memaksanya pulang, dan hari itu juga dia di nikahkan dengan sepupunya.
Sementara sang
pemuda sudah gelisah tak menentu menunggu kedatangan sang gadis. Dia
berjalan mondar mandir kesana kemari mencari sang gadis sambil berteriak
memanggil “darling”, tapi yang ditunggu dan di harapkan tak kunjung
tiba. Sang pemuda tak mengetahui jika sang gadis telah menikah dan tak mungkin bertemu dengannya lagi.
Setiap hari yang dilakukannya haya mondar mandir di bukit tersebut sambil memanggil “darling”. Sehingga pada akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Berastagi sambil membawa luka hatinya. Sebelum pergi, ia memandangi bukit tempat ia bertemu dengan gadisnya. Maka terucaplah kata “good bye darling” yang artinya “ selamat tinggal sayang”. Dia
mengucapkan kata-kata itu berulang-ulang sambil teriak sampai bukit
tersebut tak kelihatan lagi di pelupuk matanya. Masyarakat sekitar yang
tak mengerti apa yang diucapkan sang pemuda karena bahasa yang berbeda
mengubah pengucapan “good bye darling” dengan “gundaling”. Sejak saat itu bukit tersebut diberinama “gundaling”.
YUK JOIN DAN MAINAN DOMINO&POKER ONLINE
BalasHapusBERSAMA www.Zoya99.com SEKARANG JUGA
RAIH JUTAAN RUPIAH SELAMA BERMAIN DISINI
DAN DAPATKAN BONUS" YANG SUPER EXTRA
* BONUS ROLINGAN
* BONUS REFERALL
RASAKAN PELAYANAN CS" YANG SANGAT BERPENGALAMAN
DENGAN MODAL DEPOSIT HANYA Rp.20.000
KAMU SEMUA SUDAH BISA BERMAIN 7 GAME SEKALIGUS
INFO
BBM: D8B82A86
LINE: zoya_qq
WA: +85515370075
"CERITA SEX: http://zoyasex.blogspot.com/2017/11/asistean-ku-pemuas-nafsuku.html