Legenda Danau Toba |
Hiduplah pemuda yang miskin dan kerjanya
memancing. Pemuda ini bernama Toba. Di aliran sungai kecil itulah
biasanya Toba memancing. Suatu saat, Toba memancing dari pagi hingga
sore hari, namun tak di dapatkannya satu ikan pun. Toba kesal dan putus
asa. Dan ketika ia hendah menarik pancingnnya untuk dibawa pulang, Toba
terkejut, karena ada yang menarik kailnya. Ia pun segera menariknya, dan
ternyata ikan emas yang sangat besar pun di dapatnya. Toba bersorak
gembira karenanya. Dengan perasaan senang, Toba pulang dengan membawa
ikan emas tersebut.
Toba ingin cepat menggoreng ikan
tangkapannya tersebut. Namun Toba tersentak kaget karena ada yang
memanggilnya. “ Hey pemuda ”. Toba mencari asal suara tersebut, akan
tetapi tak ditemukannya. “ Aku disini, ikan emas hasil tangkapanmu ”,
Toba segera melihatnya, dan ternyata benar, ikan tersebut bisa bicara.
Toba terheran – heran dengan apa yang disaksikannya saat itu. Ikan itu
berkata lagi “ Jangan kau makan akau pemuda. Taruhlah aku di gubuk
milikmu, dan kau boleh datang lagi tiga hari setelah itu ”. Toba tak
banyak bertanya, ia hanya menuruti permintaan ikan emas tersebut. Toba
meletakkan ikan itu di gubuk kecil miliknya. Toba pun pulang dengan
tangan kosong. Namun Toba masih bertanya – tanya dan heran dengan apa
yang terjadi.
Tiga hari pun berlalu, Toba sudah tak
sabar untuk menemui ikan ajaib itu. Sesampainya disana, ia dikejutkan
lagi dengan sosok gadis yang berparas cantik. Dengan gugup Toba pun
memberanikan diri untuk menyapanya “ Si..si..apa kau? ”. Gadis itupun
menjawab pertanyaan Toba dengan suaranya yang merdu “ Aku adalah ikan
emas hasil tangkapanmu tiga hari yang lalu ”. Toba sungguh heran dan tak
percaya, namun gadis itu mencoba meyakinkannya. Gadis tersebut juga
menjelaskan, bahwa ia adalah putri penguasa air yang bernama Nauli.
Karena terpesona dengan kecantikan gadis
ikan emas tersebut, Toba pun merayunya. Putri penguasa air itupun
tersipu malu dan menjawab “ Aku mau jadi istrimu ”. dengan setengah tak
percaya, Toba merasa sangat bahagia. Namun gadis itu melanjutkan lagi
perkataannya “ Dengan satu perjanjian, setelaah kita menikah, jangan kau
sebut – sebut lagi dari mana asal usulku, apapun yang terjadi. Apabila
kau mengingkarinya, aku akan kembali ke wujud asalku, dan meninggalkanmu
”. Toba pun sanggup dan menyetujui perjanjian tersebut. dan kemudian
membawa gadis itu pulang untuk dinikahinya.
Setelah menikah mereka hidup bahagia.
Toba bekerja sebagai petani dan istrinya adalah ibu rumah tangga. selang
beberapa lama dengan kehidupan mereka berdua, akhirnya Toba di kejutkan
dengan kebar gembira yang mengabarkan bahwa istrinya telah hamil. Toba
semakin sayang pada istrinya tersebut. Waktu pun berlalu, hingga
istrinya melahirkan seorang anak laki – laki yang diberikan nama
Samosir. Samosir adalah anak yang tampan, mirip seperti ibunya. Samosir
tumbuh besar dan sehat. Suatu ketika, Samosir diminta untuk mengantarkan
makanan pada ayahnya. Ia pun menyanggupi permintaan ibunya tersebut.
Dengan senang hati, ia pun mengantarkan makanan tersebut ke sawah,
tempat ayahnya bekerja. Namun ditengah perjalanan, Samosir jatuh. Makan
yang dibawanya juga ikut terjatuh. Samosir mengambil dan mengumpulkan
makanan tersebut tersebut.
Setelah sampai disawah, Samosir
ketakutan untuk memanggil ayahnya. dan kemudian ayahnya melihatnya serta
menghampirinya. Samosir hanya tertunduk takut dan tidak mengatakan
sepatah – kata apapun kepada ayahnya. Dengan perut lapar, sang ayah
bergegas untuk membuka makanan tersebut. Ayahnya kaget melihat
makanannya kotor. Ia memarahi Samosir. “ Membawa makanan begini saja
tidak becus kau, dasar anak ikan!!! ”.
Samosir ketakutan dan lari pulang.
Sesampainya dirumah ia menangis tersedu – sedu sambil menceritakan
kejadian yaang dialaminya. Ibunya sedih sekaligus marah pada sang
ayahnya, karena sudah mengungkit – ungkit masa lalunya. Nauli meminta
Samosir untuk pergi ke daratan yang paling tinggi dari daaerah tersebut.
Ia berpesan pada Samosir, “ Akan ada badai besar nak, segeralah lari
dan jaga dirimu baik – baik ”. “ Tapi bu, aku mau bersama ibu ” kata
Samosir. “ Tak usah kau khawatirkan ibu, ibu baik – baik saja ” jawab
sang ibu. Akhirnya Samosir pun mau memenuhi permintaan sang ibu, ia
berlari dengan kencangnya menuju daratan tersebut. Tak berapa lama
ketika Samosir sampai atas bukit, terjadilah badai besar dan meluluhkan
seluruh daratan sekitar. Hujan deras turun tak henti – hentinya,
sehingga menjadikan danau yang sangat besar. Sedangkan Nauli kembali
menjadi ikan di danau itu. Danau tersebut kita kenal dengan Danau Toba,
sedangkaan dataran yang di tempati Samosir bernama Pulau Samosir.
Itulah sekelumit cerita tentang asal –
usul Danau Toba. Selain cerita tersebut, ada hal mistis yang sampai
sekarang masih dipegang teguh oleh masyarakat batak sekitar Danau Toba.
Mereka percaya, jika danau tersebut dihuni oleh “ Namboru ” yang artinya
tujuh dewi yang dipercaya sebagai nenek moyang suku Batak. Biasanya
sebelum melakukan upacara, penduduk sekitar haruslah meminta izin
terlebih dahulu pada Namboru.
0 komentar:
Posting Komentar