Kamis, 30 Juni 2016

Legenda Danau Toba

Masyarakat Batak memiliki cerita legenda tersendiri tentang asal – usul adanya Danau Toba dan Pulau Samosir

Legenda Danau Toba
Legenda Danau Toba
 Konon ceritanya, pada zaman dahulu, di daerah sekitar Toba ada sebuah gunung yang menjulang sangat tinggi dan memecah langit, Gunung itu sangat indah. Di sekitar gunung tersebut terdapat sebuah lembah yang beraliran sungai kecil.
Hiduplah pemuda yang miskin dan kerjanya memancing. Pemuda ini bernama Toba. Di aliran sungai kecil itulah biasanya Toba memancing. Suatu saat, Toba memancing dari pagi hingga sore hari, namun tak di dapatkannya satu ikan pun. Toba kesal dan putus asa. Dan ketika ia hendah menarik pancingnnya untuk dibawa pulang, Toba terkejut, karena ada yang menarik kailnya. Ia pun segera menariknya, dan ternyata ikan emas yang sangat besar pun di dapatnya. Toba bersorak gembira karenanya. Dengan perasaan senang, Toba pulang dengan membawa ikan emas tersebut.
Toba ingin cepat menggoreng ikan tangkapannya tersebut. Namun Toba tersentak kaget karena ada yang memanggilnya. “ Hey pemuda ”. Toba mencari asal suara tersebut, akan tetapi tak ditemukannya. “ Aku disini, ikan emas hasil tangkapanmu ”, Toba segera melihatnya, dan ternyata benar, ikan tersebut bisa bicara. Toba terheran – heran dengan apa yang disaksikannya saat itu. Ikan itu berkata lagi “ Jangan kau makan akau pemuda. Taruhlah aku di gubuk milikmu, dan kau boleh datang lagi tiga hari setelah itu ”. Toba tak banyak bertanya, ia hanya menuruti permintaan ikan emas tersebut. Toba meletakkan ikan itu di gubuk kecil miliknya. Toba pun pulang dengan tangan kosong. Namun Toba masih bertanya – tanya dan heran dengan apa yang terjadi.
Tiga hari pun berlalu, Toba sudah tak sabar untuk menemui ikan ajaib itu. Sesampainya disana, ia dikejutkan lagi dengan sosok gadis yang berparas cantik. Dengan gugup Toba pun memberanikan diri untuk menyapanya “ Si..si..apa kau? ”. Gadis itupun menjawab pertanyaan Toba dengan suaranya yang merdu “ Aku adalah ikan emas hasil tangkapanmu tiga hari yang lalu ”. Toba sungguh heran dan tak percaya, namun gadis itu mencoba meyakinkannya. Gadis tersebut juga menjelaskan, bahwa ia adalah putri penguasa air yang bernama Nauli.
Karena terpesona dengan kecantikan gadis ikan emas tersebut, Toba pun merayunya. Putri penguasa air itupun tersipu malu dan menjawab “ Aku mau jadi istrimu ”. dengan setengah tak percaya, Toba merasa sangat bahagia. Namun gadis itu melanjutkan lagi perkataannya “ Dengan satu perjanjian, setelaah kita menikah, jangan kau sebut – sebut lagi dari mana asal usulku, apapun yang terjadi. Apabila kau mengingkarinya, aku akan kembali ke wujud asalku, dan meninggalkanmu ”. Toba pun sanggup dan menyetujui perjanjian tersebut. dan kemudian membawa gadis itu pulang untuk dinikahinya.
Setelah menikah mereka hidup bahagia. Toba bekerja sebagai petani dan istrinya adalah ibu rumah tangga. selang beberapa lama dengan kehidupan mereka berdua, akhirnya Toba di kejutkan dengan kebar gembira yang mengabarkan bahwa istrinya telah hamil. Toba semakin sayang pada istrinya tersebut. Waktu pun berlalu, hingga istrinya melahirkan seorang anak laki – laki yang diberikan nama Samosir. Samosir adalah anak yang tampan, mirip seperti ibunya. Samosir tumbuh besar dan sehat. Suatu ketika, Samosir diminta untuk mengantarkan makanan pada ayahnya. Ia pun menyanggupi permintaan ibunya tersebut. Dengan senang hati, ia pun mengantarkan makanan tersebut ke sawah, tempat ayahnya bekerja. Namun ditengah perjalanan, Samosir jatuh. Makan yang dibawanya juga ikut terjatuh. Samosir mengambil dan mengumpulkan makanan tersebut tersebut.
Setelah sampai disawah, Samosir ketakutan untuk memanggil ayahnya. dan kemudian ayahnya melihatnya serta menghampirinya. Samosir hanya tertunduk takut dan tidak mengatakan sepatah – kata apapun kepada ayahnya. Dengan perut lapar, sang ayah bergegas untuk membuka makanan tersebut. Ayahnya kaget melihat makanannya kotor. Ia memarahi Samosir. “ Membawa makanan begini saja tidak becus kau, dasar anak ikan!!! ”.
Samosir ketakutan dan lari pulang. Sesampainya dirumah ia menangis tersedu – sedu sambil menceritakan kejadian yaang dialaminya. Ibunya sedih sekaligus marah pada sang ayahnya, karena sudah mengungkit – ungkit masa lalunya. Nauli meminta Samosir untuk pergi ke daratan yang paling tinggi dari daaerah tersebut. Ia berpesan pada Samosir, “ Akan ada badai besar nak, segeralah lari dan jaga dirimu baik – baik ”. “ Tapi bu, aku mau bersama ibu ” kata Samosir. “ Tak usah kau khawatirkan ibu, ibu baik – baik saja ” jawab sang ibu. Akhirnya Samosir pun mau memenuhi permintaan sang ibu, ia berlari dengan kencangnya menuju daratan tersebut. Tak berapa lama ketika Samosir sampai atas bukit, terjadilah badai besar dan meluluhkan seluruh daratan sekitar. Hujan deras turun tak henti – hentinya, sehingga menjadikan danau yang sangat besar. Sedangkan Nauli kembali menjadi ikan di danau itu. Danau tersebut kita kenal dengan Danau Toba, sedangkaan dataran yang di tempati Samosir bernama Pulau Samosir.
Itulah sekelumit cerita tentang asal – usul Danau Toba. Selain cerita tersebut, ada hal mistis yang sampai sekarang masih dipegang teguh oleh masyarakat batak sekitar Danau Toba. Mereka percaya, jika danau tersebut dihuni oleh “ Namboru ” yang artinya tujuh dewi yang dipercaya sebagai nenek moyang suku Batak. Biasanya sebelum melakukan upacara, penduduk sekitar haruslah meminta izin terlebih dahulu pada Namboru.

0 komentar:

Posting Komentar